Jumat, 17 Februari 2012

 ALASAN SBY TINGKATKAN UTANG LUAR NEGERI


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui bahwa utang Indonesia meningkat di 2011 lalu.
“Benar kalau ada yang mengatakan secara nominal tahun-tahun terakhir ini utang kita meningkat,” ujar SBY saat silaturahmi dengan wartawan kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/2/2012).
Presiden menjelaskan, pada 2004 PDB Indonesia Rp2.295 trilun dan utang sebesar Rp1.299 triliun atau hampir Rp 1,3 triliun. Namun rasionya 56 persen atau lebih dari separuh PDB. “Itu potret di 2004,” tuturnya.
Namun, lanjut Presiden, tujuh tahun kemudian ada keperluan pembangunan infrastruktur dan alutsista yang penting dan harus menggunakan pinjaman. Kendati pinjaman naik namun angka rasio turun menjadi 25 persen.
“Tapi tolong lihat angkanya di 2011, utang kita Rp1.816 triliun naik Rp500 triliun, tapi PDB kita Rp7.226 triliun atau naik Rp5.000 triliun. Sehingga rasio utang turun jadi 25 persen,” tutur Presiden.
Presiden menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengurangi jumlah utang luar negeri. “Di 2004 porsi utang luar negeri pemerintah mencapai 50 persen dari total utang, di 2011 tinggal 32 persen. Artinya sumber utang kita ada di dalam negeri,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar